JURAI.ID, (SMSI)- Dalam rangka mengikuti kegiatan lomba pemuda pelopor desa tahun 2025 ini, Ahmad Wahyu kembali mewakili Kabupaten Pangandaran di Tingkat Nasional.
Setelah mendapatkan surat rekomendasi dari dinas sosial, pemberdayaan masyarakat desa Kabupaten Pangandaran langsung tancap gas untuk mendaftar sebagai peserta pemuda pelopor desa dibidang sosial kemasyarakatan.
Pelaksanaan kegiatan lomba pemuda pelopor desa ini dibuka pendaftarannya oleh pihak kementerian desa sejak tanggal 21 dan akan ditutup pada 26 Mei 2025.
Bidang kepeloporan tersebut ahmad ambil sebagai lokus utama kegiatan kebermanfaatan bagi masyarakat yang selama ini sudah berjalan sejak lama di Desa Wonoharjo, Pangandaran.
Program yang selama ini sudah dijalankan adalah sebuah pemberdayaan masyarakat dari segala lintas sektor usia dan kalangan, yakni berjudul *”Desa OSIS Berdaya”*
Kegiatan tersebut berfokus di Jalan Siliwangi No.007, RT.002 RW.009, Dusun Wonoharjo, Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat, Kode POS 46396
Beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan diantaranya seperti Pembuatan Kampung Literasi dan Taman Bacaan Masyarakat, Pembuatan dan Support Sarana Fasilitas Olahraga, Peningkatan Kualitas SDM (Capacity Building), Pembinaan Anggota dan Kader POSYANDU, Santunan Anak Yatim, Duafa dan Fakir Miskin, dan sebagainya yang terasa kebermanfaatannya bagi Masyarakat sekitar.
Tentunya kita sebagai Generasi muda memiliki peran penting sebagai penggerak perubahan dan INovasi dalam pembangunan desa.
Dengan jumlah yang signifikan dan potensi Kreativitas yang melimpah, pemuda-pemudi desa dapat menjadi motor penggerakyang mendorong kemajuan di berbagai sektor, termasuk ekonomi, sosial, lingkungan,seni, dan budaya.
Melalui Lomba Pemuda-Pemudi Pelopor Desa, diharapkan muncul ide-ide kreatif, solusi inovatif, serta kontribusi nyata dari generasi muda untukmembangun desa yang mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan. Adapun Panduanini disusun dengan tujuan untuk:
1. Memberikan arahan yang jelas mengenai mekanisme pelaksanaan lomba.
2. Menjamin transparansi dalam proses seleksi dan penilaian peserta.
3. Mendorong partisipasi aktif generasi muda dalam pembangunan desa.
4. Menyediakan platform bagi pemuda untuk mengekspresikan ide dan
inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat desa.
pembangunan berkelanjutan, termasuk di tingkat desa. Sebagai generasi penerus, Pemuda memiliki energi, kreativitas, serta potensi besar untuk membawa perubahanpositif di lingkungan mereka. Pembangunan desa yang berkelanjutan tidak hanya
bergantung pada infrastruktur dan sumber daya alam, tetapi juga pada kualitas sumber daya manusia, terutama para Pemuda yang mampu berpikir kritis, inovatif, dan proaktif.
Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa banyak pemuda di desamasih dihadapkan pada berbagai tantangan.
Beberapa di antaranya termasukketerbatasan akses pendidikan, rendahnya keterampilan kewirausahaan, minimnyapeluang kerja, serta rendahnya partisipasi dalam proses pengambilan keputusan didesa.
Kondisi ini sering kali menyebabkan kurangnya motivasi di kalangan pemudauntuk berkontribusi aktif dalam pembangunan desa. Selain itu, masih banyak potensipemuda yang belum dioptimalkan, baik dalam bidang ekonomi, teknologi, lingkungan, maupun seni budaya, sehingga Pemuda sering kali hanya menjadi objekpembangunan, bukan pelaku utama perubahan.
Dalam konteks Asta Cita ke-6, yang menekankan pentingnya pembangunanmanusia yang unggul dan berkarakter sebagai modal dasar pembangunan desa, Pemuda memiliki peran sentral dalam mewujudkan cita-cita tersebut.
Asta Cita ke-6
menegaskan bahwa desa yang maju dan berdaya saing harus dimulai daripeningkatan kapasitas sumber daya manusia, terutama Pemuda, melalui pendidikanyang inklusif, penguatan karakter, dan pengembangan keterampilan yang relevandengan kebutuhan zaman. Dengan demikian, Pemuda tidak hanya menjadi penonton
dalam pembangunan, tetapi juga menjadi aktor utama dalam menciptakan desa yangcerdas, produktif, dan berkelanjutan. Oleh karena itu, Lomba Pemuda Pelopor Desa hadir sebagai sebuah inisiatifstrategis untuk menggali, mengembangkan, dan memfasilitasi potensi pemuda dalamberbagai bidang, seperti kewirausahaan, seni dan budaya, ekonomi digital,lingkungan, dan sosial kemasyarakatan.
Melalui lomba ini, diharapkan lahir inovasi-inovasi baru yang tidak hanya berdampak positif pada desa, tetapi juga mampumenjadi inspirasi bagi Pemuda lainnya di seluruh Indonesia. Selain itu, lomba ini juga diharapkan mampu membentuk Pemuda yangberkarakter unggul, memiliki keterampilan sesuai kebutuhan lokal dan global, sertamampu menjadi pemimpin masa depan yang tangguh.
Ini sejalan dengan semangatAsta Cita ke-6, yang bertujuan untuk membangun generasi muda yang berintegritas, berdedikasi, dan memiliki kepedulian tinggi terhadap pembangunan desa. Dengan semangat “Bangun Desa, Bangun Indonesia”, lomba ini bertujuanuntuk membangun kesadaran di kalangan Pemuda bahwa desa adalah fondasi penting bagi kemajuan bangsa.
Partisipasi aktif pemuda diharapkan dapatmempercepat pembangunan desa yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya sainginggi. Melalui sinergi antara pemuda, masyarakat, dan pemerintah, diharapkan desadapat menjadi lokomotif pembangunan yang membawa kesejahteraan bagi seluruhlapisan masyarakat. (*)